INTERFERENSI BAHASA TORAJA KE PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA KHOTBAH DI GEREJA KATOLIK MAKALE
DOI:
https://doi.org/10.31943/bi.v7i2.214Keywords:
Sosiolinguistik, dwibahasa, interferensiAbstract
Dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat secara lisan, sering terjadi interferensi Bahasa Indonesia oleh Bahasa ibu dan kondisi sosial penutur. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali jenis dan bentuk interferensi Bahasa Toraja ke dalam penggunaan Bahasa Indonesia pada Khotbah di Gereja Katolik di stasi “Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria” di Makale. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka digunakan teori Sosiolinguistik yang relevan dengan penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data kebahasaan berupa kata, frasa, kalimat, leksikon, dan paragraf yang memiliki interferensi Bahasa. Data kebahasaan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode Simak dengan teknik rekam dan catat. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis menggunakan metode Analisis Kesalahan Berbahasa yang meliputi empat langkah yaitu: (1) identifikasi Kesalahan, (2) deskripsi kesalahan, (3) penjelasan kesalahan, (4)kuantifikasi kesalahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 Jenis interferensi Leksikal Bahasa dalam khotbah ‘Pengantar’ di Gereja Katolik di Makale, yaitu: (1) Interferensi kelas kata pronominal (kata ganti), (2) Interferensi kelas kata verba (kata kerja), (3) Bentuk interferensi leksikal pada kelas kata adjektiva (kata sifat), (4) Interferensi leksikal pada kelas kata adverbia (kata keterangan). Berdasarkan hasil penelitian ini, ada berbagai bentuk interferensi Bahasa Toraja ke dalam Bahasa Indonesia.