REPRESENTASI LEMAHNYA HUKUM DAN KETIDAKADILAN DI INDONESIA BAGI PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL DALAM FILM PENYALIN CAHAYA KARYA WREGAS BHANUTEJA
DOI:
https://doi.org/10.31943/bi.v10i1.960Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan representasi lemahnya hukum dan ketidakadilan di Indonesia bagi penyintas kekerasan seksual dalam film Penyalin Cahaya karya Wregas Bhanuteja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan, ialah analisis isi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui analisis isi menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film Penyalin Cahaya memperlihatkan gambaran bagaimana kekerasan kekerasan seksual terjadi tanpa kita sadari dan dilakukan oleh orang terdekat kita. Kekerasan seksual/pelecehan seksual bisa terjadi dimanapun bahkan kapanpun. Dalam penelitian ini, representasi yang muncul selain memberikan gambaran kekerasan seksual, yaitu merepresentasikan adanya bentuk kelemahan hukum dan ketidakadilan bagi penyintas kekerasan seksual terjadi adanya relasi kuasa dan juga ideologi kelas dalam film Penyalin Cahaya. Relasi kuasa terjadi pada pelaku yang mempunyai kuasa yang paling tinggi sehingga korban dibuat bungkam lemah tak berdaya untuk menyuarakan kebenaran.