IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA WAYANG SEBAGAI BAHAN AJAR DALAM MENULIS TEKS HIKAYAT SISWA KELAS X SMKN 1 SINDANG TAHUN PELAJARAN 2024/2025
DOI:
https://doi.org/10.31943/bi.v10i1.1232Keywords:
media wayang, bahan ajar, menulis teks hikayatAbstract
ABSTRAK
Hikayat adalahkarya sastra lama berbentuk prosa dari Melayu yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah. Isi cerita hikayat biasanya bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan dari sifat-sifat tersebut. Salah satu karakteristik dari teks hikayat yaitu menggunakan kata arkais (kata-kata kuno), sehingga membedakan teks hikayat dengan teks lainnya. Wayang, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kreativitas dan ketertarikan siswa dalam menulis teks naratif seperti hikayat.
Kegiatan pembelajaran hendaknya didukung dengan media pembelajaran yang menarik agar mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pada penelitian ini menggunakan media wayang sebagai media pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi penggunaan media wayang sebagai bahan ajar dalam pengajaran menulis teks hikayat di tingkat pendidikan menengah. Metode penelitian ini menggunakan pra-eksperimen yang terdapat pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media wayang sebagai bahan ajar dapat meningkatkan kemampuan menulis teks hikayat siswa secara signifikan. Siswa menjadi lebih terlibat dan termotivasi dalam proses pembelajaran, terlihat dari peningkatan kualitas teks hikayat yang dihasilkan, baik dari segi struktur, alur cerita, maupun penggunaan bahasa.
Kata kunci: media wayang, bahan ajar, menulis teks hikayat, kreativitas, pendidikan menengah
ABSTRACT
Hikayat is an old literary work in the form of prose from Malay that contains stories, laws, and genealogy. The content of the saga story is usually fictional, religious, historical, biographical, or a combination of these characteristics. One of the characteristics of the saga text is the use of the word archais (ancient words), so as to distinguish the saga text from other texts. Wayang, as one of Indonesia's cultural heritage, has great potential in increasing students' creativity and interest in writing narrative texts such as tales.
Learning activities should be supported with interesting learning media to make it easier for students to understand the material presented and can create a fun learning atmosphere. In this study, puppet media is used as the learning medium. This study aims to explore the implementation of the use of puppet media as a teaching material in teaching the writing of fairy tale texts at the secondary education level. This research method uses pre-experiments with pre-tests and post-test. The results of the study show that the use of puppet media as a teaching material can significantly improve students' ability to write fairy tale texts. Students become more involved and motivated in the learning process, as can be seen from the improvement in the quality of the resulting fairy tale texts, both in terms of structure, storyline, and language use.
Keywords: puppet media, teaching materials, writing fairy tale texts, creativity, secondary education