KONFLIK BATIN DALAM NOVEL BURUNG KAYU KARYA NIDUPARAS ERLANG: PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31943/bi.v7i2.284

Keywords:

Konflik batin, Teori Psikoanalisis Sigmund Freud, Novel Burung Kayu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik batin yang dialami para tokoh dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang berdasarkan tinjauan psikoanalisis Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, frasa, kutipan, dan kalimat yang terdapat dalam novel Burung Kayu. Sumber data penelitian ini ialah novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang yang diterbitkan oleh Teroka Press pada Juni 2020 sebanyak 174 halaman. Teknik penelitian data dengan menggunakan metode baca-catat, dan kepustakaan. Selanjutnya, data yang didapatkan pada penelitian ini dikaitkan dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil penelitian ini adalah tokoh dalam novel Burung Kayu karya Niduparas Erlang dipengaruhi oleh tiga kepribadian, yaitu id, ego, dan superego. Pada novel tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi aspek id yang dialami oleh tokoh Saengkerei yang merasa berahi kepada iparnya—Taksilitoni, yang kemudian ia peristri. Ego muncul ketika ia berpindah ke Barasi karena ingin sedikit melupakan rasa bersalah yang membuat Bagaiogok, kakaknya meninggal. Legeumanai berperan sebagai superego karena telah menyelesaikan kuliah dan bekerja di pemerintahan kota dan kembali ke Hulu untuk menjadi Sikerei, sebagai penyelesai konflik batin yang dialami oleh bajaknya­—Saengkerei, yang sekarang menjadi ayahnya.

Downloads

Published

2022-09-01

How to Cite

Ramdini, O. N., Juidah, I., & Bahri, S. (2022). KONFLIK BATIN DALAM NOVEL BURUNG KAYU KARYA NIDUPARAS ERLANG: PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(2), 519–526. https://doi.org/10.31943/bi.v7i2.284

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>