KEKERABATAN BAHASA TERINGIN DAN BAHASA KAMPUNG BARU KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF
DOI:
https://doi.org/10.31943/bi.v9i2.775Keywords:
kekerabatan bahasa, linguistik historis komparatif, bahasa melayuAbstract
Kajian linguistik komparatif memberikan landasan yang kokoh untuk memahami perubahan
dan evolusi dalam bahasa. Tujuan dari kajian linguistik historis komparatif adalah untuk
mengetahui fakta dan derajat kekerabatan antarbahasa yang berkaitan erat dengan
pengelompokan bahasa-bahasa yang berkerabat dalam kelompok bahasa yang sama. Hubungan
kekerabatan sebuah bahasa dapat didefinisikan kata-kata secara statistik kemudian menetapkan
pengelompokan bahasa itu berdasarkan persentase Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif deskriptif yang
dilakukan adalah menentukan pasangan kosakata yang berkerabat identik, pasangan kosakata
fonemis, dan pasangan kosakata fonetik. Penelitian ini juga menggunakan metode kuantitatif,
yaitu leksikostatistik untuk menghitung presentasi hubungan kekerabatan (cognate). Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Hasil 75% dari perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa kedua bahasa yaitu Bahasa Teringin dan Bahasa Kampung Baru
memiliki hubungan family language (keluarga bahasa). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
kekerabatan kedua Bahasa sangat dekat, banyak kosa kata yang sama. Perbedaan lebih terletak
pada dialeknya saja. Dari 36 kosakata dasar, didapatkan hasil 27 kata yang memiliki pasangan
kerabat (cognate). Di antara 27 kosakata, kata yang berkerabat dengan kategori identik 16
pasang, memiliki korespondensi fonemis 5 pasang, kemiripan secara fonetik 4 pasang, dan
tidak berkerabat 9 pasangan.